oleh Noor Zainab pada 6 Desember 2012 pukul 6:00 ·
*ditulis di Kota Intan, 20 Muharram 1432 H, pukul 21.15, dalam remang-remang cahaya
Tak pernah terlintas di benakku akan menjadi seorang guru. Guru SD pula.. Yupz, guru SD.. tingkatan terendah diatas TK dalam dunia pendidikan formal. Waktu kecil aku ingin menjadi astronot.. Kan bisa setinggi bintang di langit tu, hehehe.. Trus pernah ingin jadi dokter.. dosen.. dan sekarang aku menjadi seorang guru SD. Trus, apakah aku bahagia dengan pilihanku saat ini??? (Bayangin aja dari setinggi bintang di langit, jatuh, jatuh dan terus jatuh ke bumi jadi guru SD.. haha, kidding)
Ya Allah, aku bahagia..
Segala puji bagi-Mu yang telah memberikanku suratan yang indah ini...
Bersama mereka..
Melihat senyumannya saja, aku sudah bahagia... :)
Membayangkan wajahnya yang imut. Celotehannya yang polos. Tingkahnya yang lucu. Senyumnya yang manis. Pokoknya menyenangkan lah.. Meskipun kadang anak-anak itu suka bandel, suka bikin ribut, kadang berkelahi, kadang menangis, sebagai guru kadang suka jengkel juga sih, tapi tetap saja, kalau melihat tingkah polah mereka itu rasanya gimanaaa gitu #cetaaarrr membahana.. *lebay. Seperti memandang wajah-wajah tanpa dosa. Ternyata benar firman Allah bahwa anak-anak itu termasuk perhiasan dunia, terasa indah, penuh cinta kasih dan sayang, menyenangkan hati.
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah: ‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?’ Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Rabb mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Ali ‘Imran: 14-15)
Hmmm… melihat anak-anak orang saja sudah segitu senangnya, apalagi melihat anak-anak sendiri ya? #eh
=====================
Notes : Saat ini statusku masih guru matematika di SD. Matematika, pelajaran favoritku. Namun, menilik kebijakan 2013 nanti, sepertinya status itu akan berubah menjadi guru kelas. Itu lho, guru paling puinter, dosen aja kalah... #my lecture, peaceee.. Resiko yang tak pernah ku perhitungkan saat memutuskan melamar pekerjaan di SD. Mungkin pembuat kebijakan itu mengira kalau menjadi "guru paling puinter" itu ga perlu belajar dulu, semudah membalik telapak tangan gitu, ckckck... Anggap saja diri ini adalah orang-orang pilihan yang layak uji... Ujian sebagai "guru paling puinter". Protes itu pasti ada, minimal protes dalam hati. Namun, daripada mengeluh, mengeluh, dan mengeluh lagi, akan lebih baik jika bisa membuktikan aku bisa lulus melewati ujian ini dan yakin ini adalah ketentuan terbaik yang telah digariskan Tuhan buatku. Semangaaat.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 216)
======================
0 komentar:
Posting Komentar