(Catatan Seorang Guru)
oleh Noor Zainab pada 13 Juni 2012 pukul 22:44 ·
Pahlawan tanpa tanda jasa, begitu gelarnya disebut..
Mungkin ini sebuah cita-cita..
Mungkin pula suatu kebetulan..
Tapi garis takdir yg membawa surat tugas itu kepada sosoknya..
Sang guru..
Mengajar dan mendidik itu tugasnya..
Tak peduli dimanapun dan kapanpun..
Baginya tugas ini adalah tanggung jawab besar..
Ladang pahala bagi yg mengamalkan ilmunya..
Jika benar ajarannya... alhamdulillah
Jika salah ajarannya.. na'udzubillah
Sayang...
Sayang seribu sayang..
Dia yg mendidik harga kejujuran..
Dia yg menjunjung tinggi nilai pendidikan..
Di ujung pena diatas kertas itu..
Dia menjadi pelaku..
Pena dan kertas menjadi saksi bisu..
Nilai itupun telah menjadi palsu..
Atas nama pendidikan yg maju..
Atas nama keharuman bangsa..
Kejujuran itu telah tergadai..
Di tangan mereka sendiri..
Para guru pencetak moral bangsa..
Bertubi tekanan menusuknya..
Beribu ancaman menindasnya..
Para guru itu menjadi korban sekaligus pelaku
Pilu..
Ketika dirinya hanya butiran debu..
Ketika idealisme bergesakan dengan realita beku..
Membuncah rindu pada pendidikan yg bermutu..
Teramat mudah menuliskan besar nilai di ujung pena itu..
Namun, seperti itu pulakah mudahnya pertanggung jawaban atas nilai yang diberikan..
Saat pengadilan akhirat terbentang..
Saat tangan tak mungkin berdusta atas apa yang telah diukir di atas kertas itu..
Saat nilai yg paling adil diberikan oleh seadil-adilnya Hakim
Allahu Rabby.. malu dia pada-Mu
Malu dia pada murid yang selalu diajarkannya arti kejujuran..
Mungkin detik ini, dia hanya bisa melawan dengan hati..
Selemah-lemahnya perlawanan..
Berharap nada sabar itu selalu mengiringi lagu hatinya..
Mengumpulkan ikhtiar demi ikhtiar..
Menyongsong jalan kebenaran terbuka luas terbentang..
Menyambut sirine kesuksesan pendidikan sejati berkumandang ..
0 komentar:
Posting Komentar