skip to main | skip to sidebar

El_Azkya's Blog

Semua penulis akan meninggal. Hanya karyanya-lah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti. (Ali bin Abi Thalib)

Senin, 21 Januari 2013

Kenangan Masa-Masa di Asrama

oleh Noor Zainab pada 10 Juli 2011 pukul 15:07 ·

Assalamu’alaikum, teman-teman semua…

Kumulai menulis kisah ini dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim.
Mungkin bisa dikatakan ini adalah cerita perdana yang kutuangkan dalam bentuk tulisan. Terakhir aku menulis cerita waktu masih Sekolah Dasar, itupun karena memang harus kulakukan demi mendapat nilai ulangan Bahasa Indonesia. Biasanya, kalau aku menulis sebuah tulisan berbentuk cerita, hasilnya tidak akan pernah selesai, entah karena bingung apalagi kelanjutan ceritanya, atau memang menulisnya dengan setengah hati, sampai akhirnya aku menyerah. Makanya, sampai sekarang baru ini cerita pertamaku yang jadi. Tapi kali ini, kok berhasil diselesaikan ya, hehehe. Aku mengakui gaya bahasanya memang masih sangat kaku dan terkesan blak-blakan. Maklumlah, penulis amatiran. Terlepas dari apapun, semoga cerita ini bisa bermanfaat bagi para pembaca semua, itu saja doaku.

Ceritaku: Kenangan Masa-Masa di Asrama

Enam tahun yg lalu..
Aku rindu masa-masa itu…

Tahun pertama sebagai mahasiswa,..

Aku masih ingat ketika Ustadzah Habibah mengetuk, ehmm.. lebih tepatnya menggedor pintu kamarku, sekitar pukul 5 pagi sebelum adzan shubuh berkumandang. “Inggih”, jawabku sambil mengumpulkan nyawa di tubuhku. Tapi aku lebih memilih melanjutkan kembali mimpi yang sempat terputus hingga terbangun saat jama’ah di masjid kampus sedang berdzikir usai sholat berjamaah. Parahnya lagi, saat ada razia pelanggaran sholat berjamaah, kukunci pintu kamar tanpa ada sedikitpun sahutan saat mereka lagi-lagi menggedor pintu kamarku. Kalau ingat hal itu, rasanya berdosa sekali aku pada para Murobbiyah, tega, hehehe.

Tahun kedua dan ketiga sebagai musyrifah…

Kejadian paling lucu sekaligus paling konyol adalah ketika aku ketahuan berada di kamar anak buahku saat lewat jam 10 malam sambil “mencokan”. Apalagi yang menangkap basah waktu itu adalah Raudah, sesama musyrifah juga. Dia mahasiswa PBA yang mungkin bisa dikatakan musyrifah paling taat aturan, gkgkgk. Lucu banget kalau liat ekspresinya waktu itu, tapi aku takut juga kalau sampai dia melaporkanku ke Murobbiyah, huhuhuu bisa gawat nanti. Untung, dia masih berbaik hati, jadi aku ga sempat disidang.
Ada sedihnya juga nih. Waktu aku minta izin untuk pulang ke rumah tapi tidak diberi izin oleh Ustadzah Laila. Padahal setiap akhir sabtu, aku selalu menyempatkan diri untuk pulang berkumpul dengan keluarga. Saat tahu tidak diizinkan, aku langsung keluar dari ruangan Murobbiyah tanpa permisi. Spontanitas aja sih, soalnya aku tidak mau beliau melihat air mataku yang langsung berderai selepas keluar dari ruangan itu. Dasar cengeng, pikirku.

Pengalaman pertama mengurus anak buah yang kesurupan juga kudapat disini. Pas malam Jum’at, sekitar jam 10 malam di bulan Sya’ban, aku beserta para Musyrifah harus begadang di masjid sampai jam 3 pagi. Jadi ada dua orang nih ceritanya, anggap saja namanya Mawar dan Melati. Awalnya, mereka jalan-jalan mau mencari makan malam, habis acara Burdahan di asrama. Eh, sesampai di depan perpustakaan utama, si Melati malah pingsan. Konon katanya, dia melihat bayangan seram di pohon depan perpustakaan. Untung ditolongin sama mahasiswa yang kebetulan lewat. Pas si Melati digotong kembali ke asrama, tidak taunya Mawar yang mengikuti dari belakang malah ikut pingsan juga. Lengkap deh, keduanya akhirnya diantar ke mesjid kampus oleh mahasiswa-mahasiswa yang ikut menolong. Nah, waktu itu sedang berlangsung rapat pembesar-pembesar di asrama. Tiba-tiba aku dikejutkan sebuah laporan dari salah satu anak buah yang kehilangan dua orang teman sekamarnya. Pas HPnya dihubungin, yang mengangkat malah pengurus mesjid kampus. Aku bersama tiga orang Musyrifah lain bergegas menyusul mereka ke mesjid. Sesampainya di mesjid, kami langsung diminta mendekati si “korban”.  Aku harus menggenggam tangan Mawar sambil membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang bisa kubaca. Dia cuma berteriak bersahutan dengan Melati. Dalam hati, aku hanya bisa berharap semoga ini cepat berlalu dan tidak terjadi hal yang macam-macam pada diri mereka dan pada diriku juga tentunya. Jujur, aku takut juga waktu itu, yang kubayangkan orang kesurupan itu kan bisa menyerang orang di sekitarnya kayak yang di TV, soalnya itu baru pertama kalinya. Selepas jam 3 pagi, kami baru bisa kembali ke asrama. Tugas belum selesai, aku masih harus menemani anak buah yang baru saja kesurupan tadi. Tanggung jawab yang cukup besar. Dari pengakuan Mawar dan Melati, ternyata orang yang sedang kesurupan itu merasa secara sadar apa yang sedang terjadi pada dirinya. Namun, dia tidak punya kekuatan untuk menguasai tubuhnya. Sebenarnya dia malu juga berteriak dan bicara tidak karuan, tapi apalah daya ketika ada makhluk lain yang merasuki. Dia hanya bisa memberontak dengan hatinya sambil mengingat Allah. So, kalau tidak ingin kesurupan, jaga selalu hati dan pikiran jangan sampai kosong supaya syaithan atau jin tidak bisa merasuki jiwa kita. Setelah berulang kali menghadapi soal kesurupan di asrama, aku jadi terbiasa dan tidak takut jika bertemu dengan hal yang seperti itu.

Seorang Musyrifah juga harus belajar jadi imam sholat berjamaah di asrama setiap Maghrib, Isya, dan Shubuh. Tidak ketinggalan wirid dan dzikir selepas sholat. Alhamdulillah, aku telah dibekali ilmu membaca Al Qur’an sejak masih kanak-kanak, jadi untuk hal bacaan bisa dikatakan bukan masalah yang berarti. Hanya saja mungkin dalam menjaga hati sebagai seorang imam, kekhusyu’an sholat harus terjaga, karena di belakangku ada puluhan jamaah yang menjadi makmumku. MasyaAllah, sampai sekarang pun rasanya aku masih belum pantas menjadi seorang imam.
Tanggung jawab sebagai teladan bagi adik-adik angkatan juga ada di pundakku waktu itu. Intinya, aku harus menjaga sikap sebab sikap seorang Musyrifah adalah tolak ukur bagi mereka.     

Pernah suatu ketika aku dipanggil ke ruangan Murobbiyah. Menurut penilaian beliau, aku ini orangnya paling cuek, kadang lebih mementingkan diri sendiri, kalau membujuk teman cepat sekali menyerah, EGP lah pokoknya. Hmm, kalau dipikir-pikir benar juga sih. Namun, seiring berjalannya waktu aku berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Manusia yang peka terhadap orang-orang disekitarnya. Aku mencoba mengubah pola pikirku yang dulu agak tertutup menjadi lebih terbuka. Kehidupan ini adalah sebuah proses bagiku untuk lebih bijaksana. Aku juga belajar dari kisah hidup orang lain. Pengalaman adalah guru yang paling berharga, aku mengakuinya.

Namun, ada sisi baiknya juga lho, kata Murobbiyah, aku punya potensi lebih dibandingkan yang lain, nilai-nilaiku di jurusan bisa dijadikan contoh bagi adik angkatan. Tempat bertanya dalam hal mata kuliah yang aku memiliki kemampuan untuk menjelaskannya. Meski tidak terlalu pintar Bahasa Arab, buku PPB ku sempat dipinjam selama satu semester oleh adik-adik angkatan. Lumayan lah buat bahan belajar, katanya….huhuhuuu. Aku juga terbiasa jadi tempat curhat dalam ilmu kejuruan yang kugeluti saat ini. Pernah sampai tengah malam aku menemani mereka belajar sebelum final tes. Entah kenapa, aku merasa lebih mudah akrab dengan adik-adik angkatan ketimbang rekan-rekanku sesama Musyrifah. Mungkin, adanya rasa saling membutuhkan satu sama lain yang lebih besar. Kalau dibandingkan dengan Musyrifah yang lain, mungkin aku tidak ada apa-apanya. Tapi, kebersamaan kami dalam berjuang di asrama adalah satu pengalaman yang luar biasa yang akan sulit ditemui di kemudian hari. Belajar menjadi pemimpin dalam satu asrama, ada 1 Murobbiyah, 6 Musyrifah, dengan sekitar 140an mahasiswa yang menjadi bimbingan.

Kalau melihat diriku yang sekarang, rasanya jauh sekali dari kehidupan di asrama dulu. Apalagi selama 1,5 tahun terakhir ini, aku harus hidup di negeri orang. Bedanya, kalau dulu masih ada teman-teman seperjuangan yang mengimbangi langkahku, sekarang situasinya jauh berbeda. Jauh dari diskusi keIslaman yang mengasah pola pikirku. Begitu pula pola pergaulan di tempatku yang baru sangat berbeda dengan lingkunganku yang dulu. Aku pun harus jadi Murobbiyah bagi diriku sendiri.

Waktu adalah salah satu hal yang tidak dapat dikembalikan. Bahkan satu detik pun, manusia tidak memiliki kemampuan sama sekali untuk mengembalikannya. Manusia biasanya baru merasakan betapa mahal harganya, ketika waktu itu tidak ada lagi dalam genggaman.

Kini, barulah aku menyadari bahwa aku tidak bisa hanya diam dan mengikuti arus kehidupan yang tengah kulalui. Aku harus memiliki pegangan hidup agar tidak tersesat lebih jauh lagi. Pembaharuan hati harus dilakukan. Hidup ini tidak hanya untuk duniawi saja, ukhrawi lah kehidupan sebenarnya yang akan aku dan kalian jalani nanti. Hati ini harus basah kembali oleh ajaran ajaran Ilahi.  Aku ingin lebih sering berkumpul dalam majelis-majelis yang bisa mendekatkanku kembali pada Rabb-ku. Aku ingin menjadi manusia yang beruntung, manusia yang keadaannya hari ini lebih baik dari hari kemarin. Itulah tekadku saat ini. Lebih baik sekarang daripada tidak sama sekali.


“Ya Muqollibal qulub, tsabbit qolbiy ‘ala tho’atika”, doaku.. (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati manusia, teguhkanlah hatiku untuk selalu menaati-Mu.)

Ini ceritaku, apa ceritamu……..



Artikel Terkait:

Widget by:IB | Template Design
Diposting oleh Zea Hameeda di 06.48
Label: asrama, kenangan, Kisah nyata

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

*My Nasheed

Langganan

Postingan
Atom
Postingan
Komentar
Atom
Komentar

Mengenai Saya

Zea Hameeda
Lihat profil lengkapku

my facebook.. ^^

Arsip Blog

  • ▼  2013 (28)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (7)
    • ▼  Januari (20)
      • Tangga Ketiga Yang Tak Berpenghuni
      • Senangnya Menjadi Seorang Guru
      • Kisah Ibrahim 'Alaihissalam [Do'a Nabi Ibrahim as ...
      • Berita Kepada Kawan by Ebiet G Ade (Tanyakan Pada ...
      • Dirimu Dihatiku, Butiran Debu
      • Sepotong Kisah Riwayat Hidupku..
      • Indahnya Surat Ad Dhuha #Ayat-Ayat Allah yang Meny...
      • Do'a Kalbu
      • Dari Ramadhan Karim Menuju Syawal Fitri
      • Seperempat Abadku Berlalu di Akhir Ramadhan
      • Ayo Dik, Kita Jalan-Jalan ke Taman Surga..
      • Bulan Tak Pernah Membenci Bintang
      • Sahabat, Kok Kamu Bisa Tau Isi Hatiku???
      • Catatan Seorang Guru : Dilema di Ujung Pena
      • Keluarga Bahagia ::: <<< My Favourite Nasyid >>>
      • Tentang Cinta (Bagian 2)
      • Tentang Cinta (Bagian 1)
      • Ekonomi Islam: Solusi Krisis Global
      • Happy 'Ied Mubarok 1 Syawal 1432 H
      • Kenangan Masa-Masa di Asrama
  • ►  2008 (9)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (3)
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Link Sahabat

    Friend (Sisters)
    • Adieu Jendela Nalar
    • INFO LOMBA
    • Aisyah Kecil
    • Alga Biru
    • Anabel Rosetti
    • Anak Ilang
    • Aqrobu Littaqwa
    • Asa Kehidupan
    • Asa Kehidupan (Blogspot)
    • Bella Burhani
    • Bianglala
    • Chibi Maruko
    • Cicin Yulianti
    • Cicin Yulianti (WP)
    • Crafty Rini Putri
    • Crafty Rini Putri (MP)
    • Cynthia Yuliani Putri
    • Dian F Hasibuan
    • Dimas Pratiwi
    • Dinie Az Zahra
    • Eny Widayah
    • Fath Fawwaz
    • Fatimah Abdullah
    • Fiolet
    • Frigrina Nayla Ismail
    • Gemma Ayu Dewanti
    • Hamdia Ham2 Kudo
    • Hamdia Maulida
    • Hazna Alifah
    • Hikari Inqilabi
    • Independent Muslimah
    • Intan Safitria
    • Iwak van Helsingl
    • Izzah Aliyyah
    • Lintang Wandira
    • Musallamah
    • Muslimah Fathina
    • Muslimah Revolt
    • Nasya Nazira Mumtaz
    • Nasya Nazira Mumtaz
    • Nazmi Firdaus
    • Nita Maryam
    • Nur Maulidiyah
    • Nurdiana Binti Hawa
    • Nurina P. Sari
    • Nurina Purnama Sari
    • Pemikir Ideologis
    • Prima Atika
    • Rahmi Ar
    • Raz zahra
    • Restie 'eci' Sadja
    • Ridha Greenly
    • Ridha Greenly (Bgs)
    • Rifda Diniya
    • Rinduku
    • Rira Nurmaida
    • Ririn Ridhowati
    • Rismiyana
    • Rizki Amelia Kurniadewi
    • Senja utama
    • Septyan Hernani
    • Shinta Mardhiah Alhimjarry
    • Surani Ningsih
    • Ukhty Mei
    • Umi Gita
    Propaganda
    • Buletin Seven Level
    • Clinic 1924 Zine
    • Clinic 1924 Zine
    • Ge-eR Magz
    • MINIMAGZ BADAI OTAK
    • Openmind
    • Portal Islam
    • SA'I ZINE
    • Tabloid D'Rise
    Ustadzah
    • Dunianti Maharani Arief
    • Faizatul Rosyidah
    • Kuswandari
    • Nibras Hanif
    • Ranie Maharanie
    • Siti Sofiah
    • Sri Mas Jantung Sa'adah
    • Sri Masjantung Sa'adah
    • Ummi Fathin
    Campus
    • Al Marjan Islamic Studies Community (FPIK IPB)
    • BKLDK Kalimantan
    • BKLDK Kalteng
    • BKLDK Korda Malang Raya
    • DKM UNPAD
    • Jadwa Nasional
    • Jurnal Kampus
    • Kornas BKLDK
    • LDK BKIM IPB
    • STEI Hamfara Yogyakarta
    Link
    • DENSUS 1924
    • Gaul Islam
    • Khilafah.com
    • Konsultasi Media Syariah
    • MAFAHIM CENTER
    • Muslim Daily. net
    • NGAJI SMS TAUSIYAH
    • Software Konter Pulsa
    • Syahadat
    • Voice of Muslimah Bekasi
    • Youtube Islam
    Writer
    • Abay Abu Hamzah
    • Afifah Afra Blogspot
    • Afifah Afra Web
    • Asma Nadia
    • Dewi -Dee- Lestari
    • Ersis Warmansyah Abbas
    • Gola Gong
    • Helvy Tiana Rosa
    • Jonru Ginting
    • Jufran Helmi
    • Mia Endriza Yunita
    • Nafiisah Fb
    • Radinal Mukhtar Harahap
    • Salim A.Fillah
    • The Chamber of Friendship
    Nice Blog
    • Abu Fikry
    • Adian Husaini
    • Ali Masduki ITS
    • Anne Ahira
    • Bey Laspriana
    • Brotherhood Of Thufail Al Ghifari
    • Cokie
    • Dadan Dc
    • Dedhy Kasamuddin
    • Dudung Net
    • shabil.com
    • HUMOR
    • JhePunk Zone
    • Lentera Hati
    • Media Gue
    • Mujahid Cool
    • O. Solihin
    • Om Jay
    • Rizki S. Saputro
    • Teras Lentera Abi
    • Wijaya Kusumah
    Media
    • Al Jazeera
    • Arrahmah.com
    • Era Muslim
    • Media Islam Net
    • MEDIA ISLAM NET
    • Sabili
    • Suara Islam
    • Swara Muslim
    • Tablo Jejak
    Revolution
    • Adi Wijaya
    • Al Revoltnaline
    • Anti Kapitalis
    • Aziz Nur Afandi
    • Hadid Sang Pengkelana
    • Kontra Terorisme
    • OFTA (Only Fear To Allah)
    • Zundi Katulistiwa
    Blog News
    • Al Khilafah
    • Detik News
    • Hanung Bramantyo
    • Islam Menjawab
    • Okezone.com
    • Syiar Islam
    • Thuf
    • Uhibbuka Fillah Moslem Networking
    • Blog pada WordPress.com
    • Blog pada WordPress.com
    Flash Islami
    • Aqidah Islamiyah
    • Jalan Menuju Iman
    • Kritik Ideologi
    • Melek Politik Islam
    • Metode Perubahan
    • Perempuan Sepanjang Perubahan
    Blogging
    • Bahasa Arab Online's Notes
    • Belajar Ngeblog
    • Kafe Muslimah
    • Maminrev
    • Muslimah Jember
    • O-om
    • Sastra Langit
    • Seruan Global
    Other
    Tokoh
    • Ahmad Sumargono
    • Harun Yahya
    Radio
    • HTI Channel
    • KISI FM
    • Masa 90,9 FM
    • Radio Fajri FM
    • Radio Muslim
    Penerbit
    • Ar Raudhoh Pustaka
    • Pro-U Media
    Other
    • Arif Subekti
    • Moslem Sunnah
    My Inspiration
    • Divan Semesta
    • Muhammad Thufail Al Ghifari
    My Fav
    • Jurnal Ekonomi Ideologis
    • Syabab.Com
    Mujahid (ah)
    • Jeanny Muslimah
    • Mochammad
    • Muhammad Dive
    • Nchie Dive 1st
    • Situs Hamba Allah Ta'ala
    Media Utama
    • Al Islam
    • Al Wa'ie
    • Media Umat
    • Press Release
    Mass Media
    • Bpost
    • Jawa Pos
    • Kaltimpost
    • Kompas
    • Republika Online
    Lembaga
    • Syafaat Advertising
    Kitab
    • Al Qur'an Terjemah
    • Bahasa Arab Online
    • Instant Quran
    • Kitab Klasik
    • Waqfea
    Jurnalis
    • Randu Alamsyah
    • Sandi Firly
    HPA
    • Herba Penawar Al Wahida
    • Kurniawan 'Bekam' Wibowo
    Harokah
    • GEMA PEMBEBASAN
    • Hizbut Tahrir Indonesia
    • MHTI
    Bisnis OnlineInternet Sukses.com
’

Pesan Pengunjung

Mau pesan apa, pemirsa???

Statistik

My Guest Book

Entri Populer

  • Bolehkah Saya Pesan Jodoh Yang Seperti Dia, Tuhan?
  • Sahabat, Kok Kamu Bisa Tau Isi Hatiku???
  • Cinta Sejati
  • Senangnya Menjadi Seorang Guru
  • Indahnya Surat Ad Dhuha #Ayat-Ayat Allah yang Menyentuh Hati
  • Diklat Kurikulum 2013 :: Tips Menghadapi Peer Teaching
  • Mengapa Harus Berpuasa di Hari Senin dan Kamis
  • Sendiri
  • Berita Kepada Kawan by Ebiet G Ade (Tanyakan Pada Rumput yang Bergoyang)
  • Do'a Kalbu

Pengikut

Aku mau cari

Diberdayakan oleh Blogger.
 
© 2009
body