Beberapa hari yang lalu saya mengikuti diklat kurikulum 2013. Untuk pertama kalinya saya harus melaksanakan Peer Teaching, sebuah istilah yang artinya praktik mengajar di kelas. Padahal Peer Teaching itu adalah pekerjan sehari-hari yang dilakukan seorang guru. Namun, ketika proses pembelajaran itu diamati dan dinilai, apalagi yang berlaku sebagai murid adalah teman sejawat sesama guru, rasanya kok beda banget ya... Kelompok kami terdiri dari 17 orang guru kelas dan penjas. Dan saya mendapat nomor urut 17 hari itu. Saya merasa menjadi orang yang paling ditunggu dan menunggu. Panas dingin seharian. Pokoknya, tekanan mental gitu. Maklum, belum pernah ikut pelatihan yang ada Peer Teaching sebelumnya. Terakhir diamati waktu masih kuliah, PPL... Tapi muridnya masih muda-muda. Lha kalau ini yang diajar guru senior semuanya , saya paling muda.. Alhamdulillah semua berjalan lancar terkendali.
Disini saya ingin berbagi pengalaman tentang Peer Teaching yang pernah saya jalani. Semoga bisa menjadi pelajaran buat rekan-rekan semua... ^_^
- Ketika kita ditugaskan membuat RPP Kurikulum 2013, maka buatlah RPP sesuai buku petunjuk. Jangan jadikan RPP sebagai beban. Toh, RPP itu bukan hal yang baru pertama kali kita lihat kan?, Kan kita seorang guru.. Kecuali kalau RPP yang biasa kita pegang bikinan orang dan ga pernah kita buka, hehehe.
- Buatlah RPP sesuai Tema, Sub Tema, dan Pembelajaran yang telah dipilihkan tutor untuk kita. Gunakan referensi yang cukup. Bila tidak memiliki buku Siswa dan buku Guru, pinjamlah kepada teman yang memiliki, bisa juga membuka CD Pembelajaran yang diberikan panitia (jika ada) atau download buku elektroniknya di situ-situs internet. Jangan membuat RPP tanpa panduan buku Siswa dan Guru. Takutnya, KI, KD, dan Indikator yang disampaikan tidak sesuai dengan panduan.
- Siapkan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Carilah media yang mudah didapatkan di sekitar tempat diklat. Bila sulit ditemukan, bisa menggunakan media gambar atau tampilkan dengan slide. Media pembelajaran turut menentukan kualitas pembelajaran. Pembelajaran yang terlalu seadanya akan mencerminkan guru itu ga mau capek.. Ups
- Berlatih dulu sebelum maju Peer Teaching yang sebenarnya. Dengan teman sekamar misalnya....
- Peer Teaching itu sebenarnya mudah karena kita terbiasa melakukannya. Menjadi sulit karena kita merasa terbebani menghadapi penilaian orang lain. Santai saja teman.. ^_^
- Ketika teman yang lain maju Peer Teaching sesuai urutannya, maka kita guru yang berlaku sebagai murid, berlakulah sebagai murid yang baik. Kasihan tuh temannya maju panas dingin di depan. Kalau guru bertanya, sebisa mungkin direspon dengan menjawab pertanyaaan yang diberikan. Respon yang baik dari siswa adalah dukungan positif yang sangat berarti bagi guru yang ada di depan. Apalagi, yang maju kan bukan hanya dia saja, kita juga akan maju ketika sampai giliran.
- Sebelum maju, berdoa dulu, agar lisan kita dilancarkan dan siswa paham apa yang kita sampaikan. Berlakulah serileks mungkin, sebisa dan seluar biasa yang dapat ditampilkan.
- Lakukan peer teaching sesuai skenario RPP yang telah dibuat. Bila lupa, melihat RPP sekilas bukan hal yang dilarang.
- Ketika kita berlaku sebagai Guru, usahakan tidak ada panggilan "Pak" atau "Bu" kepada murid yang sebenarnya rekan guru juga. Kalau tidak hafal nama-nama mereka, bisa menggunakan nama up to me (terserah saya guru). Meskipun bukan tidak mungkin, seorang murid akan memiliki berbagai nama dalam sebuah pembelajaran karena gurunya memanggil dengan nama-nama berbeda, hahaha.
- Selalu berikan respon positif kepada siswa yang menyambut baik pelajaran kita. Mereka akan merasa dihargai.
- Pada dasarnya, tidak ada rekan sejawat yang ingin menjatuhkan rekannya yang maju. Semuanya akan saling mendukung karena merasa senasib dan sepenanggungan.
- de el el..
0 komentar:
Posting Komentar